Senin, 10 Februari 2014

Kelebihan & Kelemahan Sistem Penggerak RODA DEPAN & BELAKANG

Secara umum keunggulan sistem penggerak roda depan.
1. Proses penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga akselerasi (sprint) menjadi lebih baik dan lebih gesit. untuk penggerak roda depan, kebanyakan digunakan untuk mobil perkotaan yang menuntut manuver lincah dan hemat bahan bakar. Dengan sistem penggerak roda depan, roda yang menggerakkan mobil mendapatkan traksi yang cukup besar karena berat mesin yang kebanyakan ada di depan mobil. Dengan demikian, mobil dengan penggerak roda depan memiliki efisiensi yang cukup tinggi untuk penggunaan sehari-hari.
 
2. Sistem Front Wheel Drive adalah pada girboks yang relatif lebih kecil menyatu dengan final gear. Dari girboks tenaga dislurkan lewat drive shaft ( as roda ). Karena as penggerak lebih pendek , potensi kehilangan tenaga saat mesin berjalan lebih sedikit . Posisi mesin yang melintang searah dengan putaran roda menghasilkan efisiensi BBM.
 
3. Efisiensi ini berpengaruh pada kabin yang lebih lega, contoh : Suzuki Karimun, Honda CR-V, KIA Carnival.
 
4. Gerak roda depan kebanyakan diadopsi oleh mesin dengan kapasitas kecil.

5. Lebih stabil dalam memainkan throttle gas. 




Kelemahan sistem penggerak roda depan. 
1. Penataan (layout) mesin lebih rumit dan membutuhkan ruang lebih banyak.

2. beban mobil terkonsentrasi di bagian depan, menyebabkan tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.

3. Sistem handlingnya terasa understeer karena roda depan mempunyai dua tugas berat yaitu sebagai penggerak dan sebagai kemudi. Sehingga keausan ban juga lebih cepat.

4. Karena sistem mesin dan sistem kemudi menjadi satu di depan maka dibutuhkan rangkaian suspense depan yang lebih kompleks, membuat part lebih keras bekerja sehingga perlu penggantian secara berkala yang lebih banyak.

5. Kerja kompoenen-komponen mesin lebih keras, karena disamping befungsi sebagai penggerak juga sebagai penentu arah.

6. Perawatan komponen mesin dan roda lebih rumit dan lebih mahal.

7. Tidak sekuat sistem penggerak roda belakang saat di jalan tanjakan.

8. Perlu karakter lebih ahli dalam pengendalian mobil jenis ini. Gejala understeer atau nyelonong, menjadi ciri khas mobil berpenggerak depan. Hal itu disebabkan bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.

9. Bobot kendaraan yang tertumpu di roda depan saat pengereman sebelum masuk tikungan membuat ban harus bekerja keras. Bila beban yang diterima begitu besar, ban mudah sekali kehilangan cengkeraman dan menyebabkan mobil mengalami understeer.

10. Untuk manuver untuk parkir terasa lebih sulit ketika roda depan dituntut harus belok patah karena keterbatasan pada as roda.
 

Secara umum kelebihan sistem penggerak roda belakang.
1. Lay out mesin lebih rapi karena mesin tidak perlu diletakkan melintang, sehingga menghemat ruang mesin.

2. Kemampuan daya dorong lebih kuat , umumnya dipakai pada kendaraan dg kapasitas mesin besar, seperti kendaraan niagai.

3. Sistem mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat, sehingga lebih jago di tanjakan.

4. Selain itu posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.

5. Karakter yang dihasilkan dari sistem ini cenderung lebih halus dibanding penggerak depan. Itu sebabnya pilihan ini masih digunakan mobil-mobil mewah yang mengutamakan kenyamanan dan kehalusan.

6. Cenderung lebih mudah dalam bermanuver di tempat parkir yang sempit karena radius putar yang lebih pendek dimana roda depan dan sistem kemudi tak terhambat oleh as roda.

7. Sistem ini juga mengakibatkan secara mekanis parts penggeraknya lebih tahan lama karena hanya dipergunakan untuk menyalurkan tenaga, dibandingkan dengan yg berpenggerak roda depan dimana roda berfungsi sebagai penggerak sekaligus sebagai penentu arah.

8. Sistem ini juga membuat sistem kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.

9. Penempatan mesin di belakang ini juga menghasilkan keuntungan dalam hal desain. Mobil bisa dibuat lebih aerodinamis dan moncongnya juga dapat dibuat landai

Kelemahan
sistem penggerak roda belakang. 
1. Akselerasi tidak sebaik mesin berpenggerak roda depan.

2. Buritan penggerak roda belakang cenderung membuang bila throttle

3. Efisiensi mesin sistem ini lebih sulit didapat. Bila performa tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.

4. Bobot kendaraan yang terpusat di belakang membuat gejala oversteer mudah terjadi.


Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130106060134AACWb84

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dikunjungi